Minggu, 01 September 2013

Mengapa Jumlah Pengangguran Di Indonesia Makin Banyak?

Mengapa jumlah pengangguran di indonesia makin banyak?
 
 1. Faktor Pertama berhubungan dengan Krisis GLOBAL yang mendera Para Pemilik Bisnis atau Perusahaan. Ini merupakan faktor tidak langsung yang menyebabkan banyak angkatan kerja yang sebenarnya sudah siap kerja terpaksa harus menganggur, karena pihak perusahaan memilih strategi rasionalisasi dan efisiensi sumber daya manusia yang mereka pekerjakan di perusahaan mereka. Jadilah jumlah pengangguran di Indonesia bertambah, karena tidak terserap lapangan kerja.

2. Faktor Kedua berhubungan dengan Gap antara Kesempatan Kerja dan Jumlah Angkatan Kerja yang tinggi. Sekarang ini bisa dibayangkan, begitu banyaknya mahasiswa-mahasiswi yang menjadi wisudawan dari berbagai kampus di Indonesia. Tentunya jumlahnya tidak sedikit. Mereka ini termasuk dalam Angkatan Kerja atau Manusia2 yang siap kerja. Sayangnya, jumlah ini tidak berbanding lurus atau balanced dengan jumlah kesempatan kerja. Jadinya, bisa diamati sendiri, fakta dilapangan menyebutkan bahwa satu pekerjaan saja, diperlombakan oleh seribu calon pelamar kerja. Apa gak edan.. hiiiii... ngeri.. Just kidding lagi.. hehe.. temen2 bisa bayangin sendiri kok. 


3. Pendidikan di Indonesia itu tidak efektif. Kenapa dikatakan tidak efektif? Karena yang ditekankan pada manusia didiknya hanyalah nilai di atas kertas, alias pengetahuan teoritis. Padahal di dunia kerja yang dibutuhkan tenaganya adalah calon2 tenaga kerja yang memiliki skill, bisa juga kita sebut life skill atau mungkin keterampilan. Misalnya saja seperti keterampilan menggunakan aplikasi akutansi yang berkenaan dengan administrasi perusahaan, tentunya bagi mereka yang ingin bekerja di kantoran. Atau juga misalnya keterampilan memasak, kalau tertarik menjadi seorang koki di Hotel. Jadi jangan diherani kalau banyak pengusaha yang memutuskan tidak memberikan lapangan pekerjaan pada mereka2 yang tidak memiliki skill. 

4. Pendidikan di Indonesia Tidak Membentuk Manusia Creative, yang ada adalah membentuk manusia-manusia pasive yang berujung pada kepasrahan. Ini bukan untuk meledek sistem pendidikan di Indonesia. This is real, lihat aja pada kenyataannya, sekolah ini mendidik manusia2 yang siap jadi pekerja, tapi tidak mendidik mereka memiliki daya kreasi untuk menciptakan kerja atau dalam istilah lain menjadi pengusaha. Coba saja tanyakan pada diri masing pribadi, untuk apa kita sekolah? Sebagian besar pasti menjawab, Ya biar lulus nanti dapat kerja. Nah di sinilah letak kesalahan konsep pendidikan Indonesia. Kapan majunya kalau kayak gini? Mungkin kita patut mencontoh singapura, yang menghasilkan insan2 berotak pengusaha. Olehnya itu lewat tulisan ini, semoga juga dibaca oleh para PEJABAT NEGARA, agar kiranya memperhatikan aspek ini saat merancang konsep pendidikan Indonesia kedepannya. Kalau aspek ini sudah diperhatikan, insyaAllah kita gak bakalan lihat lagi, orang2 yang lebih menganggur dan pasrah, sebaliknya kita akan lihat banyak pengusaha2 Indonesia yang kian maju dan berkembang jumlahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar