Minggu, 17 November 2013

Tanah Galian Proyek Saluran Air Dibiarkan Menumpuk

Proyek pengerjaan saluran air di Jalan Menara IV, RW 03, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan dikeluhkan warga setempat. Sebab, galian tanah proyek tersebut terkesan dibiarkan menumpuk di sepanjang jalan.

Kondisi ini membuat jalan menjadi licin dan kotor terutama saat diguyur hujan. Sedangkan, saat cuaca panas pun jalanan menjadi berdebu hingga mengganggu penglihatan para pengendara.

Tak hanya itu, timbunan tanah galian yang tak segera diangkut juga membuat kemacetan cukup panjang. Parahnya lagi, di lokasi proyek sepanjang 500 meter itu tidak terdapat rambu lalu lintas.

Warga setempat, Muhadi (54) menuturkan, proyek pengerjaan saluran air baru itu memang sangat diidamkan-idamkan oleh warga setempat. Namun, pengerjaannya yang terkesan asal jadi sangat dikeluhkan warga. "Sudah belasan tahun saluran dari Jl Penyelesaian Tomang hingga ujung Jl Menara IV hanya setengahnya dikerjakan," ujar Muhadi, Senin (11/11).

Dengan adanya pengerjaan saluran ini, sambung Muhadi, warga sangat menyesalkan lantaran para pekerja terkesan membiarkan tanah galian yang menumpuk di sepanjang jalan tersebut. "Sekarang jalan jadi macet karena mengalami penyempitan," ucap Muhadi.

Wakil Camat Kembangan, Edi Mulyanto menuturkan, pihaknya sudah memberikan peringatan pada pemborong pengerjaan saluran air tersebut. Peringatan itu dilakukan karena banyaknya keluhan warga mengenai galian tanah yang dibiarkan di pinggir jalan.

"Sesuai kewenangan, kami sudah memberi peringatan kepada pemborong agar segera mengangkut tanah galian itu. Tapi nyatanya hingga kini belum diangkut juga. Kami segera berkoordinasi dengan Sudin PU Tata Air Jakarta Barat," tandasnya.

Lima Hari Hilang di Gunung Semeru, Dua Pendaki Ditemukan Selamat

Dua pendaki yang hilang di jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) ditemukan dalam kondisi selamat, namun salah satu pendaki mengalami patah kaki, demikian seperti dikutp Antaranews.

"Kedua pendaki sudah dievakuasi ke Tawon Songo di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, Selasa (12/11).

Sebelumnya, dua pendaki asal Jakarta bernama Aziz Fuadhi (21) dan M. Rifki Perdana (20) dilaporkan hilang saat melakukan pendakian ke Gunung Semeru pada Kamis (7/11) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Keduanya terpisah dengan rombongan saat turun dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu karena di tengah pendakian, Azis dan Rifki tidak mampu melanjutkan perjalanan dan berhenti di Cemoro Tunggal. Saat rombongan kembali, ternyata keduanya sudah tak ada.

"Petugas TNBTS bersama tim SAR langsung melakukan pencarian dan seorang pendaki bernama Azis kemudian ditemukan pada Minggu (10/11) pagi di jurang Blank yang memiliki kedalaman 75 meter dalam kondisi patah kaki dan dia sudah dievakuasi ke Tawon Songo pada Senin (11/11)," tuturnya,

Sedangkan Rifki juga sudah ditemukan dalam kondisi selamat pada Senin (11/11) dan tim SAR mengevakuasi yang bersangkutan ke Tawon Songo pada Selasa (12/11) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

"Saat ditemukan, kondisi pendaki itu mengalami kelaparan dan kehausan, namun alhamdulilah dia tidak mengalami luka-luka," ucapnya.

Menurut Ayu, pihaknya menutup sementara jalur pendakian Semeru sejak dilakukan pencarian kedua pendaki yang hilang tersebut hingga kini karena TNBTS akan melakukan evaluasi atas peristiwa tersebut.

"Jalur pendakian ditutup sementara dan sudah tidak ada pendaki di sepanjang jalur pendakian gunung yang berada di perbatasan Lumajang dan Malang itu. Kami akan melakukan evaluasi terlebih dahulu, sebelum jalur pendakian kembali dibuka," paparnya.

Ia menyayangkan tindakan para pendaki yang nekat naik ke puncak Semeru (Mahameru), padahal pihaknya memberikan rekomendasi batas pendakian hingga di Kalimati karena berbahaya seiring dengan statusnya masih Waspada (Level II).

"Ternyata masih banyak pendaki yang melanggar aturan seperti rombongan kedua pendaki yang hilang tersebut," ujarnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan pendakian hingga Kalimati karena status Gunung Semeru masih Waspada, sehingga masyarakat atau pendaki tidak boleh melakukan aktivitas radius 4 kilometer dari Mahameru.

Macet Parah Lalu Lintas Kawasan Menteng

Adanya genangan air di Tugu Tani, Jakarta Pusat berdampak pada lalu lintas di sekitarnya. Hal ini diakibatkan karena hujan deras sore tadi menjelang jam pulang kerja.

"Sepertinya ada genangan di daerah Tugu Tani sekitar Cikini juga," kata Amir, pengendara motor kepada Berita8.com, Rabu (13/11/2013).

Amir menambahkan, dirinya melewati Jalan Jaksa menuju Jalan Imam Bonjol sekitar kawasan Menteng tidak bergerak. Meski dirinya mengendarai roda dua.

"Saya pakai motor aja berhenti apalagi pakai mobil mas," tukasnya.

Banjir di Ciledug Indah Kota Tangerang Renggut Dua Korban Jiwa

Banjir yang menggenangi sejumlah pemukiman di Kota Tangerang, Banten, sejak kemarin telah menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Tangerang Iksan Bhakti di Tangerang, melaporkan, ada dua orang yang dilaporkan meninggal akibat bencana banjir kemarin di beberapa perumahan Kota Tangerang. Jumat (15/11).

Ratna (63), warga Perumahan Ciledug Indah 1 RT 03/05, meninggal karena serangan jantung saat akan dievakuasi ketika banjir melanda.

Sementara Sukamto (61), warga Ciledug Indah 2, meninggal dunia karena terpeleset saat membersihkan rumahnya setelah banjir surut.

Banjir yang melanda sejumlah perumahan di Kota Tangerang sekarang sudah surut dan menyisakan sampah-sampah.

Meski demikian, Tagana telah menyiapkan personel dan peralatan untuk antisipasi banjir susulan.

Mengingat intensitas hujan di Bogor masih tinggi, Tagana Kota Tangerang tetap menyiagakan 120 personel dibantu 40 orang sayap tagana.

Peralatan mulai dari perahu, genset, dan lampu penerangan pun telah disiapkan. "Kita masih siaga di lokasi," katanya.

Indra, suami dari Ratna menjelaskan bahwa istrinya memang memiliki penyakit jantung. Ketika banjir tiba, istrinya kaget. "Dia kaget ketika dilakukan evakuasi saat banjir datang," katanya.

Berdasarkan data, banjir telah melanda tujuh titik di Kota Tangerang di antaranya Ciledug Indah 1 dan 2, Pedurenan, Petir, Gondrong, Pondok Bahar.

19 Titik di Jakut Rawan Banjir, Tiga RW di Jaksel Masih Terendam

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah melakukan pemetaan kawasan rawan banjir di lima wilayah Ibu Kota. Setidaknya, ada 62 titik rawan banjir di Jakarta yang harus dipantau. Titik rawan banjir paling banyak terdapat di wilayah Jakarta Utara dengan 19 titik.

"Dari pemetaan tercatat ada 62 titik rawan banjir di Jakarta," kata Danang Susanto, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DKI , Jumat (15/11).

Dikatakan Danang, pemetaan itu dilakukan guna meningkatan dan mempercepat penanganan bencana banjir di Jakarta. Dengan mengetahui titik-titik rawan banjir tersebut, menurut Danang, BPBD DKI dapat melakukan pencegahan bencana banjir, seperti persiapan sumber daya manusia (SDM), logistik, dan sarana prasarana.

Hingga sore ini banjir sebagian besar berada di wilayah Jakarta Selatan. Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dan Kelurahan Pondok Pinang ada tiga RW yang masih tergenang, yakni RW 08, RW 05, dan RW 01.

Untuk RW 08, dua RT, yaitu RT 03 dan RT 04 masih tergenang air setinggi 40 cm. Untuk di RW 05, dua RT, yakni RT 15 dan RT 16 tergenang setinggi 60 cm. Sedangkan wilayah RT 02 RW 01 masih tergenang air setinggi 10 cm.

Wilayah lainnya yang masih tergenang adalah Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan. Di RT 17 RW 03, genangan masih merendam setinggi 100 cm. Sementara di RT 19, genangan air setinggi 120 cm.

Jakarta Masih Banjir, Jokowi Berencana Panjat Monas

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana memanjat monumen nasional (Monas) pada 8 Desember mendatang. Jika tidak ada halangan, aksi ini akan dilakukan bersama Sabar Gorki (45) atlet panjat tebing berprestasi internasional.

Jokowi -sapaan akrabnya, mengaku tidak asing dengan dunia panjat-memanjat. Sebab, dia berpengalaman mendaki gunung. Namun, kata Jokowi, teknik mendaki gunung berbeda dengan memanjat Monas. Meski demikian, Jokowi merasa memiliki basic memanjat. "Tapi itu dulu, waktu masih muda," katanya di Balaikota, kemarin.

Adapun pendampingnya, Sabar Gorky, sudah tidak diragukan lagi sebagai pemanjat tebing. Sejumlah rekor memanjat pun telah ia torehkan. Terakhir, Sabar mengikuti ajang memanjat internasional, IFSC World Climbing Championship di Paris pada 2012 lalu. Di kejuaraan tersebut Sabar menempati posisi keempat

Diakui Sabar, dirinya memilih Monas karena merupakan ikon Jakarta. Pria yang kehilangan kaki kanannya akibat jatuh dari kereta ini berpendapat, kegiatannya sebagai bentuk dukungan dan semangat kepada warga Jakarta. Selain itu dirinya juga ingin bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. "Saya minta izin, nanti 8 Desember mau manjat Monas. Alhamdulillah diizinkan sama Pak Jokowi," kata Sabar.

Di lain sisi, pada bulan Desember mendatang, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagai puncak musim penghujan. Untuk mencegah Jakarta kembali tenggelam, Pemprov DKI mulai melakukan berbagai persiapan.

"Oktober sampai November sudah mulai hujan sedikit-sedikit. Gedenya bulan Desember dan Januari," ujar Gubernur Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat (27/9) lalu.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Provinsi DKI Jakarta, Jumat 15, s/d Sabtu, 16/11/2013 dari pukul 22.30 WIB s/d pukul 08.00 WIB, sejumlah lokasi masih tergenang.

Wilayah yang tergenang terdapat di 3 Kecamatan ; 4 Kelurahan ; 15 RW ; 64 RT ; 1.506 KK ; 4. 142 Jiwa terkena dampak genangan.

Adapun sebaran wilayahnya dan perinciannya adalah ;

JAKARTA TIMUR :
Kec. Jatinegara : Kel. Kp. Melayu, Genangan 30 รข€“ 70 cm
Jumlah : 7 RW, 36, RT, 952 KK, 2.620 Jiwa,
Radius 15 meter dri bantaran kali, Pengungsi nihil
Kel. Bidara Cina, genangan 10-40 cm
Jumlah : 5 RW, 17 RT, 325 KK, 1.120 Jiwa, Pengungsi nihil

JAKARTA SELATAN :
Kec. Kemayoran Lama, Kel. Pondok Pinang, genangan 10 cm
Jumlah : 1 RW, 8 RT, 44 KK, 175 Jiwa, Pengungsi nihil

JAKARTA BARAT :
Kec. Kembangan, Kel. Kembangan Utara, genangan 10 cm
Jumlah : 2 RW, 3 RT, 85 KK, 227 Jiwa, Pengungsi nihil.

Sehari, 75 Mobil Baru Sumbang Kemacetan di Jakarta

Kemacetan lalulintas di DKI Jakarta tak bisa dilepaskan dari penambahan kendaraan bermotor. Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya setidaknya terdapat 75 unit permohonan kepemilikan baru.

"Dari data yang didapat, untuk pemohon pengajuan mobil baru ada 75 unit per harinya," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sambodo, Sabtu (16/11).

Sambodo mencatat, peningkatan jumlah kendaraan terjadi selama tiga tahun terakhir. Pada tiga tahun lalu jumlah kendaraan untuk wilayah Ibukota tercatat sebanyak 11 juta unit. Saat ini, jumlah kendaraan yang terdaftar di Polda Metro Jaya mencapai sekitar 15 juta unit.

"Pertumbuhannya cukup pesat, tapi tak diimbangi dengan pertumbuhan jalan yang signifikan," kata Sambodo.

Menurut Sambodo, peningkatan jumlah kendaraan baru tidak sejalan dengan pertumbuhan jalan yang setiap tahunnya hanya bertambah 0,01 persen. Saat ini, panjang jalan di Jakarta tercatat 7.650 kilometer dan luas jalan 40,1 persen.

"Jadi kemacetan yang parah akhir-akhir ini bukan dari sterilisasi (busway), tapi jumlah kendaraan dan perjalanan di Jakarta semakin meningkat," jelasnya. (ag)