Proyek pengerjaan saluran air di Jalan Menara IV, RW 03, Kelurahan
Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan dikeluhkan warga setempat. Sebab,
galian tanah proyek tersebut terkesan dibiarkan menumpuk di sepanjang
jalan.
Kondisi ini membuat jalan menjadi licin dan kotor
terutama saat diguyur hujan. Sedangkan, saat cuaca panas pun jalanan
menjadi berdebu hingga mengganggu penglihatan para pengendara.
Tak
hanya itu, timbunan tanah galian yang tak segera diangkut juga membuat
kemacetan cukup panjang. Parahnya lagi, di lokasi proyek sepanjang 500
meter itu tidak terdapat rambu lalu lintas.
Warga setempat,
Muhadi (54) menuturkan, proyek pengerjaan saluran air baru itu memang
sangat diidamkan-idamkan oleh warga setempat. Namun, pengerjaannya yang
terkesan asal jadi sangat dikeluhkan warga. "Sudah belasan tahun saluran
dari Jl Penyelesaian Tomang hingga ujung Jl Menara IV hanya setengahnya
dikerjakan," ujar Muhadi, Senin (11/11).
Dengan adanya
pengerjaan saluran ini, sambung Muhadi, warga sangat menyesalkan
lantaran para pekerja terkesan membiarkan tanah galian yang menumpuk di
sepanjang jalan tersebut. "Sekarang jalan jadi macet karena mengalami
penyempitan," ucap Muhadi.
Wakil Camat Kembangan, Edi Mulyanto
menuturkan, pihaknya sudah memberikan peringatan pada pemborong
pengerjaan saluran air tersebut. Peringatan itu dilakukan karena
banyaknya keluhan warga mengenai galian tanah yang dibiarkan di pinggir
jalan.
"Sesuai kewenangan, kami sudah memberi peringatan kepada
pemborong agar segera mengangkut tanah galian itu. Tapi nyatanya hingga
kini belum diangkut juga. Kami segera berkoordinasi dengan Sudin PU Tata
Air Jakarta Barat," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar