Dua pendaki yang hilang di jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki
ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) ditemukan dalam
kondisi selamat, namun salah satu pendaki mengalami patah kaki, demikian
seperti dikutp Antaranews.
"Kedua pendaki sudah dievakuasi ke
Tawon Songo di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," kata
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi
Utari, Selasa (12/11).
Sebelumnya, dua pendaki asal Jakarta
bernama Aziz Fuadhi (21) dan M. Rifki Perdana (20) dilaporkan hilang
saat melakukan pendakian ke Gunung Semeru pada Kamis (7/11) malam
sekitar pukul 22.00 WIB.
Keduanya terpisah dengan rombongan saat
turun dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu karena di tengah
pendakian, Azis dan Rifki tidak mampu melanjutkan perjalanan dan
berhenti di Cemoro Tunggal. Saat rombongan kembali, ternyata keduanya
sudah tak ada.
"Petugas TNBTS bersama tim SAR langsung melakukan
pencarian dan seorang pendaki bernama Azis kemudian ditemukan pada
Minggu (10/11) pagi di jurang Blank yang memiliki kedalaman 75 meter
dalam kondisi patah kaki dan dia sudah dievakuasi ke Tawon Songo pada
Senin (11/11)," tuturnya,
Sedangkan Rifki juga sudah ditemukan
dalam kondisi selamat pada Senin (11/11) dan tim SAR mengevakuasi yang
bersangkutan ke Tawon Songo pada Selasa (12/11) siang sekitar pukul
13.00 WIB.
"Saat ditemukan, kondisi pendaki itu mengalami
kelaparan dan kehausan, namun alhamdulilah dia tidak mengalami
luka-luka," ucapnya.
Menurut Ayu, pihaknya menutup sementara
jalur pendakian Semeru sejak dilakukan pencarian kedua pendaki yang
hilang tersebut hingga kini karena TNBTS akan melakukan evaluasi atas
peristiwa tersebut.
"Jalur pendakian ditutup sementara dan sudah
tidak ada pendaki di sepanjang jalur pendakian gunung yang berada di
perbatasan Lumajang dan Malang itu. Kami akan melakukan evaluasi
terlebih dahulu, sebelum jalur pendakian kembali dibuka," paparnya.
Ia
menyayangkan tindakan para pendaki yang nekat naik ke puncak Semeru
(Mahameru), padahal pihaknya memberikan rekomendasi batas pendakian
hingga di Kalimati karena berbahaya seiring dengan statusnya masih
Waspada (Level II).
"Ternyata masih banyak pendaki yang melanggar aturan seperti rombongan kedua pendaki yang hilang tersebut," ujarnya.
Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan
pendakian hingga Kalimati karena status Gunung Semeru masih Waspada,
sehingga masyarakat atau pendaki tidak boleh melakukan aktivitas radius 4
kilometer dari Mahameru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar